4.1
Jenis Jangkar
Menurut bentuknya secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:
a.
Yang lengannya tak bergerak tetapi dilengkapi dengan
tongkat
b.
Yang lengannya bergerak tetapi tidak dilengkapi dengan
tongkat (stock)
Disamping pembagian tersebut diatas
terdapat jenis-jenis lain tetapi pemakaiannya amat jarang dan untuk
kebutuhan-kebutuhan tertentu dan untuk kapal khusus Misalnya : - jangkar
berlengan banyak jangkar spesial
Kapal-kapal niaga pelayaran besar
pada umumnya dilengkapi dengan jangkar-jangkar sebagai berikut :
a.
Tiga buah jangkar haluan (satu tidak dipergunakan, hanya
b. Sebagai cadangan)
c. Sebuah jangkar arus
d. Sebuah jangkar cemat
a.
Jangkar Haluan
adalah jangkar utama yang digunakan untuk
menahan kapal di dasar laut dan selalu siap terpasang pada lambung kiri dan
kanan haluan kapal, jangkar haluan ini beratnya sama. Jangkar haluan cadangan
merupakan jangkar yang selalu siap sebagai pengganti apabila salah satu hilang,
jangkar haluan cadangan ini ditempatkan di bagian muka dekat haluan, agar
selalu siap bilamana diperlukan.
b.
Jangkar Arus
Jangkar ini ukurannya lebih kecil kira-kira 1/3 berat
jangkar haluan. Tempatnya dibagian buritan kapal digunakan seperti halnya
jangkar haluan yaitu menahan buritan kapal, supaya tidak berputar terbawa arus.
Pada kapal-kapal penumpang yang berukuran besar,
kadangkadang jangkar ini ditempatkan di geladak orlop (geladak pendek
yang terletak di bawah geladak menerus) apabila demikian halnya maka jangkar
tersebut dinamakan jangkar buritan dan beratnya sama dengan angkar haluan.
Oleh karena itu bila ada jangkar buritan, maka tidak perlu ada jangkar haluan
cadangan.
a.
Jangkar Cemat
Jangkar ini ukurannya lebih kecil, beratnya 1/6
kali jangkar haluan. Gunanya untuk memindahkan jangkar haluan apabila kapal
kandas (diangkat dengan sekoci).

Gbr. 4.33 Jangkar
Rantai
jangkar terdiri dari beberapa potongan segel, potongan-potongan satu dengan
lainnya dihubungkan dengan segel (shackle), panjang satu segel rantai
adalah 25 meter.
Bahan dari rantai ini adalah mild
steel, dengan tegangan tarik antara 37 – 55 kg/mm², dan regangan antara 20
– 30%. Gambar berikut menunjukkan satu hubungan rantai jangkar yang terdiri
dari empat segel, mulai dari jangkar sampai segel pengikat dalm kotak rantai
jangkar (chain locker).
Gambar 4.34 Jenis
Segel
4.1 Gaya yang Bekerja pada Jangkar
Pada
waktu kapal berlabuh (membuang jangkar) pada kapal bekerja gaya-gaya sebagai
berikut :
a. Gaya tekanan angin yang ada pada batas di
atas permukaan air, di sini diperhitungkan super structure dan deck house
b.
Gaya tekanan air pada bagian bawahq
c.
Gaya energi yang ditimbulkan oleh gelombang
System gaya dalam keadaan setimbang
bila jumlah gaya luar T yang terdapat pada lubang rantai jangkar C akan sama
besarnya dengan gaya tarik dari jangkar A sebesar TO dengan catatan arah TO
terletak di bidang horizontal. Keseimbangan tidak akan terjadi kalau rantai di
titik A membentuk sudut dengan bidang horizontal.
Besarnya TO agar supaya seimbang
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
I = panjang rantai jangkar dari titik A-C (dalam
meter)
h = dalamnya laut di mana kapal berhenti dari
titik C ke dasar (dalamnya meter)
q = koefisien berat jangkar + rantai jangkar ( kg/
m)
panjang rantai jangkar (1) dari A-C
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
(minimal dapat menahan kapal / dalam
seimbang )
Atau dengan cara
Baslovki
Dengan catatan
sebagai berikut :
Fo = gaya yang berpengaruh pada kapal (gaya tekan angin + arus laut)
Fo = Fo2 + Fo2 (lihat rumus di belakang)
Gd = berat
jangkar (kg)
k = koefisien
gaya tekan pada jangkar koefisien dynamika yang
tergantung besar gaya
di kapal
K = 1,1
~ 1,4
P = berat
rantai jangkar dalam 1 m panjang di dalam air laut (kg)
P1 = berat rantai jangkar dalam 1 m panjang di udara
P = 0,78
pi.
Besarnya gaya To dapat juga dihitung dengan rumus
pendekatan sebagai berikut :
To
= k. Gd + F ( kg )
Dimana
:
F
= gaya singgung rantai denan dasar laut = + 5%
dari jumlah besar gaya
tahan dari seluruh rantai atau rumus dengan rumus pendekatan sebagai berikut
To
= 1,05. k. Gd (kg)
Gaya tekan angin pada
kapal (Fo)
Fo
= (0,075 – 0,085) SH. w2 (kg)
Dimana :
w = kecepatan angina (m/det.)
SH : luas proyeki bagian kapal diatas permukaan air pada
bidang yang tegak lurus arah angina (m2)
Gaya tekan arus laut pada kapal (Fo2)
Fo2 = 6. S. V2 T (kg)
VT = kecepatan
arus (m/det)
Si = luas proyeksi kapal bagian bawah permukaan air
tegaklurus arah arus (m2)
Dalam percobaan-percobaan yang
sering dilakukan dalam Exploitasi untuk mempermudah pemberhentian kapal yang
dalamnya laut h meter maka kapal harus mempunyai rantai jangkar yang
panjangnya tidak kurang dari : A-C
Radius lingkaran posisi kapal pada
saat lego jangkar. Karena pengaruh angina dan arus pada saat kapal berlabuh
(membuang jangkar ) akan merubah letak kapal menurut letak lingkaran dengan
radius l ingkaran sebagai berikut :
R = P + L
Dimana
P = proyeksi pada bidang horizontal panjang rantai
jangkar sampai dari lobang jangkar sampai jangkar yang ada di dasar laut.
P =
l = Panjang rantai jangkar (dianggap lurus)
L = Panjang
kapal (m)
Dalam keadaan Extreem, karena
pengaruh arus laut angin keras, gelombang dan sebagainya kapal dan jangkar
bergeser dari kedudukan semula. Pertambahan radius sirkulasi tersebut di atas
kita beri notasi Δ R.
Maka perhitungan radius sirkulasi menjadi sebagai berikut
:
R = p + L + ΔR
4.2 Ukuran Jangkar
Seperti
dijelaskan di atas berat jangkar ditentukan oleh peraturan:
-
Peraturan BKI berat jangkar dapat ditentukan dari
table 24 dengan menentukannya angka petunjuk Z terlebih dahulu yang dibedakan
menurut jenis kapalnya :
1. Kapal barang, kapal penumpang dan kapal keruk :
Z = 0,75 L.B.H + 0,5 (volume ruang
bangunan atas dan rumah rumah geladak)
2. Kapal Ikan :
Z = 0,65 L.B.H + 0,5 (volume ruang
bangunan atas dan rumah rumah geladak)
3. Kapal tunda :
Z = L.B.H + 0,5 (volume ruang
bangunan atas dan rumahrumah
geladak) Dengan catatan
-
Bila angka petunjuk tersebut ada diantara dua harga table
yang
-
berdekatan, maka alat-alat perlengkapan tersebut
ditentukan oleh harga yang terbesar.
-
Untuk kapal-kapal di mana geladak lambung timbul adalah
geladak kedua maka untuk H dapat diambil tinggi sampai geladak kedua tersebut.
Sedangkan bangunan antara geladak
tersebut dan geladak kekuatan dapat diperhitungkan sebagai bangunan atas.
-
Peraturan
Bureau Veritas : (1965)
Jumlah
dan berat jangkar dapat ditentukan dari table 21 dengan menghitung terdahulu
besarnya “Equipment number” sebagai berikut :
åN = L.B.H +
Dimana :
S = volume
bangunan diatas dasar m3 (superstructure)
S’ = volume
rumah-rumah geladak dalam m3 (deck house )
b.
Peraturan
Lioyd Regiter of Shipping (1975)
Dengan
menghitung “Equipmet number” terlebih dahulu sebagai berikut :
Σ.N = Δ2/3 + 2 Bh +
(untuk ukuran dalam metric)
Σ.N = 1,012Δ2/3 + 
+
(ukuran
dalam British unit)
Dimana
Δ = moulded
displacement pada waktu summer load unter line dalam ton (1000 kg)
atau tons (1016 kg)
B = lebar kapal terbesar dalam meter atau feet
h = tinggi lambung timbul ditambah tinggi bangunan
atas dan rumah geladak yang lebarnya > B/4, dalam meter atau feet
A = Luas
penampang samping badan kapal, superstructure dan deck house yang lebar
> B/4, diatas summber load line. Dalam meter 2 atau feet2 (m2 atau fit2)
Dari
angka petunjuk Z, atau Equipment number ΣN didapatkan :
-
Jumlah
dan berat jangkar
-
Panjang dan diameter tali penarik dan tali tambat
-
Panjang
dan diameter rantai jangkar
Dari berat jangkar didapatkan ukuran
dasar (basic dimension)
yang merupakan dasar ukuran yang
lainnya.
Basic dimension = a = 22,6922
(dalam
mm)
Dimana :
Gd = berat jangkar dalam kg
Angkat yang lenggannya berensel
tanpa stock Umumnya dipergunakan sebagai jangkar haluan, mahkota (crown)
ari Hall Anchor adalah merupakan bagian dari jangkar tersebut, dimana
tiang jangkar bergerak. Pada mahkota tersebut terdapat engsel yang berputar
keliling sebuah poros yang tetap. Apabila jangkar tersebut dijatuhkan maka pada
tiang yang terdapat gaya yang sejajar dengan dasar laut, maka pada telapaknya
akan terdapat tegangan. Dengan demikian maka lengan kedua-duanya akan memutar
ke bawah dan tangannya akan menunjam ke bawah.
Pada suatu kedudukan tertentu
(suduat antara tiang dan lengannya adalah 450) maka tiang akan menekan pada
bagian dalam dari mahkotanya, sehingga dengan demikian jangkar itu akan masuk
lebih dalam ke dalam tanah selama ada gaya pada batangnya yang arahnya sejajar
dengan tanah mengarah ke rantainya. Apabila gaya itu makin mengarah ke atas,
maka gaya tersebut berfungsi sebagai penungkit yang akan memaksa tangan itu ke
luar dari tanah (terjadi pada waktu hibob – atau tarik jangkar) Kedudukan dari
batang jangkar terhadap dasar laut sangat penting agar jangkar itu dapat
menahan kapal dengan baik. Kedudukan dari batangnya dipengaruhi oleh berat dan
panjang rantai.
Sampai saat ini terdapat sejumlah
besar jenis jangkar seperti ini, yang hanya berbeda dalam bentuknya saja akan
tetapi prinsipnya adalah seperti diterangkan di a tas.. Keuntungan jangkar ini
(berengsel) dibandingkan dengan jangkar bertongkat :
-
Mudah
dilayani
-
Batangnya
dapat lurus dimasukkan ke dalam orlupnya (hawsepipe)
-
Lengan
at au sendoknya dapat masuk kedua-duanya ke tanah
Kerugiannya
:
-
Kurang
kekuatan menahannya
-
Untuk kekuatan menahan yang sama jangkar bersengsel lebih
-
berat dari jangkar bertongkat (20% lebih berat).
Dengan catatan : berat tongkat diabaikan atau tidak diperhitungkan
4.3 Tabung Jangkar
Adalah
pipa rantai jangkar yang menghubungkan rumah jangkar
ke geladak Ketentuan penting yang harus diperhatikan :
a.
Dalam pengangkatan jangkar dari air laut tidak boleh membentur
bagian depan kapal pada waktu kapal dalam keadaan trim 50
b.
Tiang jangkar harus masuk kelubang rantai jangkar
meskipun letak telapak jangkar tidak teratur
c.
Lengah / telapak jangkar harus merapat betul pada dinding
kapal
d.
Jangkar harus dapat turun dengan beratnya sendiri tanpa
rintangan apapun
e.
Dalam pelayaran jangkar jangan menggantung di air
f.
Panjang pipa rantai harus cukup untuk masuknya tiang
jangkar
g. Lengkungan
lobang pipa rantai ke geladak dibut sedemikian rupa hingga mempermudah masuk /
keluarnya rantai jangkar, hin gga gesekan seminim mungkin. Juga lobang dilambung jangan sampai
membuat sudut yang terlau tajam
h. Untuk kapal yang mempunyai tween
deck pusat dari pipa pantai harus sedemikian letaknya pipa rantai tersebut
tidak memotong geladak bagian bawah.
Diameter dalam hawse pipe tergantung
dari diameter rantai jangkar sendiri, sehingga rantai jangkar dapat keluar
masuk tanpa suatu halangan. Diameter hawse pipe di bagian bawahnya
dibuat lebih besar (antara 3~4 cm). dibandingkan dengan atasnya. Umumnya dapat
dipakai sebagai pedoman bahwa untuk diameter rantai jangkar d-25 m/m rantai
jangkar yang berkisar antara angka 25m/m ~ 100 m/m; besarnya q Q dalam howse
pipe diberikan pada grafik sebagai berikut dengan bermacam-macam material.
Gambar 4.35. tabung
jangkar
4.1 Bale Rantai Jangkar
Umumnya
pada kapal-kapal pengangkut letak chain locker ini adalah di depan collision
bulkhead dan di atas forepeak tank. Sebelumnya chain locker diletakkan di depan
ruang muat, hal ini tidak praktis karena mengurangi volume ruang muat. Pada
kapal-kapal penumpang apabila deep tank terletak dibelakang, maka chain locker
biasanya diletakkan diatasnya. Ditinjau dari bentuknya
chain locker terbagi atas 2 (dua) bagian:
1. Berbentuk segi empat
2. berbentuk silinder
Tetapi umumnya digunakan chain locker yang berbentuk segi
empat. Perhitungannya volume chain locker dilakukan sebagai berikut
Sv = 35 d2
Catatan :
Sv = Volume chain locker untuk panjang rantai
jangkar 100 fathoms (183 m) dalam ft2
d = diameter rantai jangkar dalam inchies apabila
35,3 ft3~1m3, maka rumus dapat dipakai sebagai berikut :
Sm = volume chain
locker untuk panjang rantai jangkar 100
d = diameter rantai dalam inchies
Volume chain locker dapat pula ditentukan berdasarkan
grafik di mana volumenya untuk setiap 100 fathoms (183m ) fapat ditentukan dari
diameter rantai jangkar.
Beberapa
ketentuan-ketentuan dari Chain Locker :
a.
Umumnya didalamnya dilapisi dengan kayu untuk mencegah
suara berisik pada saat lego / hibob jangkar
b.
Dasar dari chain locker dibuat berlobang untuk
mengeluarkan kotoran yang dibawa dengan bak dasar dari semen dibuat miring
supaya kotoran mudah mengalir
c.
Disediakan alat pengikat ujung rantai jangkar agar tidak
hilang pada waktu lego jangkar
d.
Harus ada dinding pemisah antara kontak rantai sebelah
kiri dan kanan, sehingga rantai di kiri dan kanan tidak membelit dan tidak
menemui kesukaran dalam lego jangkar.
4.1 Mesin Derek Jangkar (windless)
Untuk
memenuhi persyaratan derek jangkar setiap pabrik mempunyai bentuk
sendiri-sendiri dalam pelaksanaannya. Pada gambar di
bawah ini terlihat gambar derek jangkar dengan tenaga penggerak listrik.
gambar 4.36.
windless
Bagian-bagian derek jangkar antara lain terdiri dari :
1.
Mesin/motor yang digerakan oleh diesel/elektik,
2.
Spil/wildcat merupakan gulungan/thromol yang dapat
menyangkutkan rantai jangkar pada saat melewatinya,
3.
Kopling atau peralatan yang dapat melepaskan atau
menhubungkan spil dengan mesin,
4.
Band rem untuk mengendalikan spil apabila tidak
dihubungkan dengan mesin,
5.
Roda-roda gigi, dihubungkan dengan poros,
6.
Tromol/gypsies, untuk melayani tros kapal dipasang pada
ujungujung dari poros utama.
Windlass adalah merupakan
mesin Derek jangkar yang berfungsi untuk menggerakkan jangkar melalui
rantai jangkar (menaikkan dan menurunkan jangkar). Untuk memenuhi persyaratan
derek jangkar setiap pabrik mempunyai bentuk sendiri-sendiri dalam
pelaksanaannya. Pada gambar di bawah ini terlihat gambar derek jangkar dengan
tenaga penggerak listrik.
Gambar 4.37. letak Mesin derek jangkar (windlass) dikapal
Keterangan gambar 4.38
1. Jangkar 10. Kotak listrik
2. Rantai 11.
Plat pengikat
3. Pipa rantai 12.
Penampung air
4. Pengunci 13. Alas kayu
5. Roll
6. Penggulung rantai
7. Penggulung tali
8. Pipa pelindung
9. Windlass